RAJA RAJA JIN DI PULAU JAWA
Banyak gunung di Jawa, yang berhutan, tidak gundul, di bagian sekitar puncaknya dihuni oleh mahluk-mahluk halus yang sakti sekali, yang bahkan kesaktiannya bisa sampai ratusan atau ribuan kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul. Tetapi kebanyakan keberadaan mereka tidak terasakan / terdeteksi oleh manusia, karena dimensi mereka halus sekali, juga karena mereka memiliki kemampuan halimunan, yaitu menyelimuti dirinya sedemikian rupa sehingga tidak terlihat oleh manusia ataupun oleh mahluk halus lain.
Contohnya, Gunung Gede ada dihuni 3 buto raksasa yang masing-masing kesaktiannya sekitar 1000 kali kesaktian Ibu Ratu Kidul. Bangsa buto ini tidak termasuk jenis bangsa jin. Mereka adalah jenis tersendiri. Di gunung itu ada banyak mahluk halus sakti, tetapi kesaktiannya tidak ada yang melebihi ketiga buto tersebut.
Gunung Lawu.
Ada beberapa tingkatan kekuasaan gaib di gunung Lawu.
Penguasa tertinggi di gunung Lawu adalah keluarga bangsa jin yang berwujud kuda sembrani, yaitu kuda berbulu putih kebiruan, bersayap, dan bertanduk lurus lancip di kepalanya, dan keluarga bangsa jin berwujud burung sebesar rumah (tinggi badan + 6 meter). Mereka tinggal di bagian puncak gunung Lawu. Masing-masing mereka berkekuatan sampai 1000 kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul. Masing-masing berkomunitas dengan sejenisnya / keluarganya saja. Mereka tidak bersikap sebagai penguasa wilayah. Selama keberadaan mereka tidak diusik maka mereka juga tidak akan bereaksi negatif.
Penguasa lapis kedua gunung Lawu adalah sesosok bangsa jin bertubuh besar dan gempal, bertelanjang dada dan berkepala botak, yang hidup sendiri dengan tingkat kesaktian sekitar 300 kali kesaktian Ibu Ratu Kidul. Sosok jin inilah yang menunjukkan sikap sebagai penguasa gunung Lawu dan berkuasa atas semua mahluk halus di bawah kekuasaannya. Semua mahluk halus di sekitar gunung Lawu menghormati keberadaannya, karena dia juga menjadi pengayom mereka dan manusia yang tinggal di sekitar gunung Lawu. Tetapi selama ini dia tidak menonjolkan kekuasaannya (tidak meminta penghormatan secara khusus), dan tidak dikenal oleh masyarakat setempat, karena dimensinya yang tinggi yang menyebabkannya tidak terlihat oleh manusia walaupun mampu melihat gaib. Selama suasana di gunung Lawu aman damai itu sudah cukup baginya. Dia juga menghormati mahluk halus lain di gunung Lawu yang lebih sakti darinya, karena juga menjadi tempatnya meminta bantuan jika suatu saat ada gangguan.
Penguasa lapis ketiga gunung Lawu adalah beberapa komunitas mahluk halus di bagian lereng gunung Lawu. Salah satunya adalah komunitas yang dipimpin oleh bangsa jin bersosok seperti manusia laki-laki tinggi besar yang bergelar Kyai Jalak. Keberadaan semua komunitas mahluk halus itu bersifat menjaga kesakralan dan ketentraman kehidupan di gunung Lawu. Mereka juga menghormati mahluk halus lain di gunung Lawu yang lebih sakti dari mereka, karena juga menjadi tempat mereka meminta bantuan jika suatu saat ada gangguan.
Gunung Merapi.
Tokoh mahluk halus yang dianggap menjadi penguasa di gunung Merapi adalah sesosok bangsa jin berwujud seperti seorang kakek-kakek berjubah putih yang biasa dipanggil Eyang Sapu Jagat. Kesaktiannya setingkat dengan Ibu Ratu Kidul. Tokoh itu menjadi penguasa / pengayom atas komunitas bangsa halus yang ada di gunung Merapi. Mereka tidak mempunyai kekuasaan untuk mengendalikan gunung Merapi atau untuk mencegahnya dari meletus, tetapi hanya berfungsi menyampaikan peringatan kepada para penduduk jika gunung itu akan meletus.
Di bagian lereng gunung Merapi yang mengarah ke Kaliurang tinggal sesosok jin berwujud ular naga besar berwarna hitam yang hidup sendiri, biasa disebut Kyai Antaboga. Kekuatannya sekitar 20 kali kesaktian Ibu Ratu Kidul. Walaupun naga ini lebih sakti dari para bangsa halus yang berdiam di gunung Merapi, tetapi dia tidak bersikap sebagai penguasa.
Gunung Slamet.
Penguasa gaib gunung Slamet adalah sekelompok mahluk gaib 5 sosok bangsa jin golongan putih. Sosoknya masing-masing seperti manusia tinggi besar bertelanjang dada dan berkepala botak. Masing-masing kekuatan gaibnya kira-kira 30 kalinya Ibu Ratu Kidul. Mereka membawahi semua mahluk halus di gunung Slamet.
Kota Jakarta juga banyak berpenghuni mahluk halus sakti, dan jauh lebih sakti daripada Ibu Ratu Kidul.Sebagian dari mereka memancarkan hawa aura yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia di sekitarnya.
Di setasiun Gambir ada 3 serangkai bangsa jin yang dulu menjadi bahurekso kota Jakarta. Pemimpinnya bersosok menusia berjubah putih dan biasa disebut Eyang Jayakarta. Yang 2 lainnya bersosok manusia tinggi besar berkepala botak dan bertelanjang dada. Masing-masing mereka berkekuatan lebih tinggi daripada Ibu Ratu Kidul, tetapi sekarang mereka sudah tidak tinggal disitu lagi, sudah pindah ke tempat lain.
Persis di sisi Tugu Monas berdiri, ada berdiri satu sosok jin seperti manusia raksasa tinggi besar, berpakaian putih seperti pendekar dengan bagian dada terbuka dan memakai ikat kepala putih (seperti Wiro Sableng). Tinggi tubuhnya + 50 meter, dengan tangan bersedekap berdiri menghadap ke arah timur-selatan (tenggara) Jakarta. Kekuatan gaibnya lebih dari 100 kali lipatnya kesaktian Ibu Ratu Kidul. Dengan ukuran tubuh sebesar itu dan pancaran energi yang besar, seharusnya dia dapat terlihat / terdeteksi dari jarak yang cukup jauh. Tetapi dimensinya sangat halus, pancaran energinya tajam tetapi juga halus sekali, sehingga keberadaannya sampai saat ini tidak diketahui orang, termasuk oleh orang-orang ‘sakti’ yang sering muncul di TV dalam acara ‘dunia gaib’.
Di daerah Buncit – Mampang Prapatan arah ke Blok M, di bawah tanah ada 3 ekor naga tapa, yang 2 berwujud ular naga hitam (satu besar satu lagi lebih kecil), satunya lagi berwujud seperti ular belut putih (belut bule). Karena keberadaan bangunan rumah, gedung dan jalanan di atasnya yang seolah-olah menekan mereka, tubuh mereka memancarkan aura yang tidak baik untuk kesehatan, menyebabkan orang mudah sakit fisik dan stress atau ‘sakit pikiran’. Masing-masing naga tersebut panjang tubuhnya + 5 km.
Di Gunung Srandil, Cilacap, Jawa Tengah, sebuah bukit yang banyak didatangi orang untuk tujuan wisata atau untuk tujuan ritual gaib dan spiritual, juga banyak berpenghuni sosok gaib berkekuatan tinggi. Salah satunya berwujud seekor ular naga hitam yang kerap bergerak berjalan mengelilingi bukit itu atau diam di atasnya. Naga tersebut panjang tubuhnya + 5 km. Kekuatan gaibnya kira-kira 20 kali lipat kesaktian gaib Ibu Ratu Kidul. Tetapi naga hitam itu bukan penguasa utama para mahluk halus di gunung Srandil. Penguasa utama Gunung Srandil adalah sesosok jin bertubuh seperti manusia laki-laki dengan tinggi tubuh + 3 meter yang berdiam di bagian atas bukit Srandil tersebut dengan kekuatan gaib kira-kira 60 kali kesaktian Ibu Ratu Kidul..
Contohnya, Gunung Gede ada dihuni 3 buto raksasa yang masing-masing kesaktiannya sekitar 1000 kali kesaktian Ibu Ratu Kidul. Bangsa buto ini tidak termasuk jenis bangsa jin. Mereka adalah jenis tersendiri. Di gunung itu ada banyak mahluk halus sakti, tetapi kesaktiannya tidak ada yang melebihi ketiga buto tersebut.
Gunung Lawu.
Ada beberapa tingkatan kekuasaan gaib di gunung Lawu.
Penguasa tertinggi di gunung Lawu adalah keluarga bangsa jin yang berwujud kuda sembrani, yaitu kuda berbulu putih kebiruan, bersayap, dan bertanduk lurus lancip di kepalanya, dan keluarga bangsa jin berwujud burung sebesar rumah (tinggi badan + 6 meter). Mereka tinggal di bagian puncak gunung Lawu. Masing-masing mereka berkekuatan sampai 1000 kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul. Masing-masing berkomunitas dengan sejenisnya / keluarganya saja. Mereka tidak bersikap sebagai penguasa wilayah. Selama keberadaan mereka tidak diusik maka mereka juga tidak akan bereaksi negatif.
Penguasa lapis kedua gunung Lawu adalah sesosok bangsa jin bertubuh besar dan gempal, bertelanjang dada dan berkepala botak, yang hidup sendiri dengan tingkat kesaktian sekitar 300 kali kesaktian Ibu Ratu Kidul. Sosok jin inilah yang menunjukkan sikap sebagai penguasa gunung Lawu dan berkuasa atas semua mahluk halus di bawah kekuasaannya. Semua mahluk halus di sekitar gunung Lawu menghormati keberadaannya, karena dia juga menjadi pengayom mereka dan manusia yang tinggal di sekitar gunung Lawu. Tetapi selama ini dia tidak menonjolkan kekuasaannya (tidak meminta penghormatan secara khusus), dan tidak dikenal oleh masyarakat setempat, karena dimensinya yang tinggi yang menyebabkannya tidak terlihat oleh manusia walaupun mampu melihat gaib. Selama suasana di gunung Lawu aman damai itu sudah cukup baginya. Dia juga menghormati mahluk halus lain di gunung Lawu yang lebih sakti darinya, karena juga menjadi tempatnya meminta bantuan jika suatu saat ada gangguan.
Penguasa lapis ketiga gunung Lawu adalah beberapa komunitas mahluk halus di bagian lereng gunung Lawu. Salah satunya adalah komunitas yang dipimpin oleh bangsa jin bersosok seperti manusia laki-laki tinggi besar yang bergelar Kyai Jalak. Keberadaan semua komunitas mahluk halus itu bersifat menjaga kesakralan dan ketentraman kehidupan di gunung Lawu. Mereka juga menghormati mahluk halus lain di gunung Lawu yang lebih sakti dari mereka, karena juga menjadi tempat mereka meminta bantuan jika suatu saat ada gangguan.
Gunung Merapi.
Tokoh mahluk halus yang dianggap menjadi penguasa di gunung Merapi adalah sesosok bangsa jin berwujud seperti seorang kakek-kakek berjubah putih yang biasa dipanggil Eyang Sapu Jagat. Kesaktiannya setingkat dengan Ibu Ratu Kidul. Tokoh itu menjadi penguasa / pengayom atas komunitas bangsa halus yang ada di gunung Merapi. Mereka tidak mempunyai kekuasaan untuk mengendalikan gunung Merapi atau untuk mencegahnya dari meletus, tetapi hanya berfungsi menyampaikan peringatan kepada para penduduk jika gunung itu akan meletus.
Di bagian lereng gunung Merapi yang mengarah ke Kaliurang tinggal sesosok jin berwujud ular naga besar berwarna hitam yang hidup sendiri, biasa disebut Kyai Antaboga. Kekuatannya sekitar 20 kali kesaktian Ibu Ratu Kidul. Walaupun naga ini lebih sakti dari para bangsa halus yang berdiam di gunung Merapi, tetapi dia tidak bersikap sebagai penguasa.
Gunung Slamet.
Penguasa gaib gunung Slamet adalah sekelompok mahluk gaib 5 sosok bangsa jin golongan putih. Sosoknya masing-masing seperti manusia tinggi besar bertelanjang dada dan berkepala botak. Masing-masing kekuatan gaibnya kira-kira 30 kalinya Ibu Ratu Kidul. Mereka membawahi semua mahluk halus di gunung Slamet.
Kota Jakarta juga banyak berpenghuni mahluk halus sakti, dan jauh lebih sakti daripada Ibu Ratu Kidul.Sebagian dari mereka memancarkan hawa aura yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia di sekitarnya.
Di setasiun Gambir ada 3 serangkai bangsa jin yang dulu menjadi bahurekso kota Jakarta. Pemimpinnya bersosok menusia berjubah putih dan biasa disebut Eyang Jayakarta. Yang 2 lainnya bersosok manusia tinggi besar berkepala botak dan bertelanjang dada. Masing-masing mereka berkekuatan lebih tinggi daripada Ibu Ratu Kidul, tetapi sekarang mereka sudah tidak tinggal disitu lagi, sudah pindah ke tempat lain.
Persis di sisi Tugu Monas berdiri, ada berdiri satu sosok jin seperti manusia raksasa tinggi besar, berpakaian putih seperti pendekar dengan bagian dada terbuka dan memakai ikat kepala putih (seperti Wiro Sableng). Tinggi tubuhnya + 50 meter, dengan tangan bersedekap berdiri menghadap ke arah timur-selatan (tenggara) Jakarta. Kekuatan gaibnya lebih dari 100 kali lipatnya kesaktian Ibu Ratu Kidul. Dengan ukuran tubuh sebesar itu dan pancaran energi yang besar, seharusnya dia dapat terlihat / terdeteksi dari jarak yang cukup jauh. Tetapi dimensinya sangat halus, pancaran energinya tajam tetapi juga halus sekali, sehingga keberadaannya sampai saat ini tidak diketahui orang, termasuk oleh orang-orang ‘sakti’ yang sering muncul di TV dalam acara ‘dunia gaib’.
Di daerah Buncit – Mampang Prapatan arah ke Blok M, di bawah tanah ada 3 ekor naga tapa, yang 2 berwujud ular naga hitam (satu besar satu lagi lebih kecil), satunya lagi berwujud seperti ular belut putih (belut bule). Karena keberadaan bangunan rumah, gedung dan jalanan di atasnya yang seolah-olah menekan mereka, tubuh mereka memancarkan aura yang tidak baik untuk kesehatan, menyebabkan orang mudah sakit fisik dan stress atau ‘sakit pikiran’. Masing-masing naga tersebut panjang tubuhnya + 5 km.
Di Gunung Srandil, Cilacap, Jawa Tengah, sebuah bukit yang banyak didatangi orang untuk tujuan wisata atau untuk tujuan ritual gaib dan spiritual, juga banyak berpenghuni sosok gaib berkekuatan tinggi. Salah satunya berwujud seekor ular naga hitam yang kerap bergerak berjalan mengelilingi bukit itu atau diam di atasnya. Naga tersebut panjang tubuhnya + 5 km. Kekuatan gaibnya kira-kira 20 kali lipat kesaktian gaib Ibu Ratu Kidul. Tetapi naga hitam itu bukan penguasa utama para mahluk halus di gunung Srandil. Penguasa utama Gunung Srandil adalah sesosok jin bertubuh seperti manusia laki-laki dengan tinggi tubuh + 3 meter yang berdiam di bagian atas bukit Srandil tersebut dengan kekuatan gaib kira-kira 60 kali kesaktian Ibu Ratu Kidul..
Apakah anda sudah bertemu sama Dewa dan Kanjeng Ibu Ratu Kidul, saya rasa itu postingan BELUM TENTU BENAR !!!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusItu postingan Menghina bnget sama kekuataanya Kanjeng Ibu Ratu Kidul, kenyataanya BELUM TENTU BENAR !!!
BalasHapusPostinganya jelas merendahkan Ibu Kanjeng Ratu Kidul, kenyataanya Belum Tentu Benar !!!
BalasHapusItu postingan dapat dri blog lain kan, yg tak prlu kusbutkan, dan blog itu belum tentu benar !!!
BalasHapussubscribe channel saya koboy gaming
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAku Jax Kix, Chanel kmu kok isinya permainan game online.
BalasHapusBagaimana dengan gusti agong. Bukankah ia penguasa jin seluruh nusantara
BalasHapusjin yg di stasiun gambir.pindah soalnya ga tahan denger suara kereta api
BalasHapusjin di monas juga sudah kabur,,mereka gak tahan dengan suara suara orang demo🤣🤣🤣🤣🤣
BalasHapusdi petamburan ada jin yang suka menggoda wanita. kesaktiannya sekitar 212 kali dari ibu ratu kidul. jin tersebut sekarang sudah pindah ke negara lain
BalasHapusGusti agong siapa
BalasHapus212 kyak film kapaknya wiro sableng, ah kata siapa ksakttianya sgitu, blom tentu benar..
BalasHapusItu 3 buto yg di gunung gede, itu ngarang deh, nyontek di cerita pewayangan, mahabharata, yg Bima wktu ke Gunung Candramuka, Gunung yg di jaga oleh 2 Buto Rukmuka dan Rukmakala.
BalasHapusMaaf, ini yg posting benar2 tau (bisa lihat ghoib) atau cuma copy paste ya?
BalasHapusHoax tuh hoax jangan di percaya hoax 100% anjing yang buat blok itu siapa????
BalasHapusGue sumpahin yang buat blok itu ga moga mandul 100%
BalasHapus